Hormon kortisol mungkin tidak banyak diketahui keberadaannya dibandingkan dengan hormon adrenalin. Nyatanya, kedua jenis hormon itu berkaitan satu sama lain dan memiliki fungsi yang tidak sedikit untuk tubuh berfungsi secara maksimal.
Apa itu Hormon Kortisol ?
Kortisol adalah hormon yang diproduksi pada kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal sendiri merupakan penghasil hormon yang berada di atas ginjal. Kortisol kemudian akan dilepaskan ke dalam darah dan dialirkan ke seluruh tubuh.
Kortisol memiliki berbagai efek terhadap sel. Sebab, hampir setiap sel memiliki reseptor kortisol yang akan bereaksi sesuai dengan fungsinya ketika dirangsang.
Memahami Fakta Mengenai Hormon Kortisol
Ada beberapa fakta tentang hormon kortisol yang penting untuk diketahui, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Hormon kortisol menyediakan energi dan mengendalikan stres
Hormon kortisol berperan pada penggunaan gula atau glukosa dan lemak dalam metabolisme tubuh untuk menyediakan energi. Hormon kortisol juga berfungsi mengendalikan stres yang dapat dipengaruhi oleh kondisi infeksi, cedera, aktivitas berat, serta stres fisik dan emosional. Tidak hanya itu, hormon kortisol juga membantu mempertahankan tekanan darah normal, sekaligus mengendalikan kadar gula darah dengan melepaskan insulin.
2. Pengeluaran hormon kortisol dipicu oleh alarm tubuh
Saat merasa terancam, maka bagian dari otak akan menyalakan alarm tubuh. Hal itu kemudian akan memicu kelenjar adrenal yang berada di atas ginjal mengeluarkan hormon adrenalin, hal ini bersamaan dengan hormon kortisol. Hormon Adrenalin akan meningkatkan detak jantung, sementara hormon kortisol yang dikenal sebagai hormon stres akan meningkatkan gula dalam aliran darah, sehingga otak dapat bekerja lebih efektif.
3. Kadar tertinggi hormon kortisol pada pagi hari
Pada kondisi normal, kadar hormon kortisol tertinggi mencapai puncak pada pukul 8 pagi dan akan semakin menurun. Tingkat hormon kortisol paling rendah yaitu saat menjelang tidur. Namun, hal sebaliknya bisa terjadi pada orang yang bekerja pada malam hari dan tidur pada pagi hari sebagai rutinitas.
4. Dapat memicu kenaikan berat badan
Menurut penelitian, gangguan terhadap pengeluaran hormon kortisol pada kondisi normal dapat meningkatkan berat badan sekaligus memengaruhi tempat penyimpanan lemak tubuh. Penelitian lain menunjukkan, lemak dari asupan makanan berlebih tersebut akan banyak disimpan di perut dibandingkan pinggang atau area tubuh lain. Hal ini akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.
5. Kadar kortisol dapat diketahui melalui tes darah
Pengukuran tingkat hormon kortisol dilakukan melalui tes darah. Hal ini dilakukan jika dicurigai adanya masalah dengan kelenjar adrenal mengingat hormon kortisol diproduksi oleh kelenjar adrenal. Sementara itu, pemeriksaan tingkat hormon kortisol juga dapat dilakukan untuk mengetahui adanya masalah dengan kelenjar pituari. Hal ini ditandai dengan tingginya tingkat hormon kortisol dan kelenjar adrenal. Mengingat produksi hormon kortisol berbeda setiap saat, maka tes tersebut biasanya dilakukan tergantung kebutuhan.
Ada berbagai fungsi hormon kortisol yang penting bagi tubuh. Penting untuk mengendalikan tingkat emosi, agar kinerja hormon kortisol pada tubuh tetap optimal. Konsultasi dengan dokter jika Anda mencurigai adanya gangguan kesehatan akibat peningkatan atau penurunan hormon kortisol.
0 Comments